Isu kahwin semasa waktu belajar memang selalu menjadi suatu persoalan yang besar bermain difikiran anak-anak muda pada waktu sekarang.
Berikut adalah petikan dari buku Ya Allah, Aku Tak Ingin Sendiri (Ust. Burhan Sodiq) mengenai pandangan ulama-ulama yang memberi nasihat berkenaan isu ini:
Beberapa kali kita memberi hadiah kepada ibu kita?
Rasulullah SAW menganjurkan supaya kita saling memberi hadiah walaupun sedikit.
Hadiah tidak dilihat dari nilai harganya tetapi lebih kepada nilai maknawinya.
Sabda Rasulullah,
Β Daripada Abu Hurairah r.a, katanya Rasulullah S.A.W bersabda: “Saling memberikan hadiah di antara kamu nescaya kamu akan berkasih sayang”
Kehidupan para ulama salaf juga penuh dengan perkara seperti ini.
Mereka saling memberi hadiah, sekecil apapun bentuknya, kadangkala ada yang hanya berupa kurma yang belum masak, ada yang berupa setangkai bunga mawar, ada yang hanya berupa garam yang ditumbuk dan tumbuhan yang wangi harumnya.
Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Β Yang Maha Mulia, Allah SWT acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tidak tahu menggunakan akal.
Maka apatah lagi kita sebagai manusia yang selalu tersilap dan tersalah.
Dalam hidup ini, terutamanya jika kita jenis seorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha untuk membangunkan, maka kita akan selalu menjumpai kritikan-kritikan tajam yang pedas dan pahit.
Bahkan mungkin juga sesekali mendapat cemuhan dan hinaan daripada orang lain.
Mereka tidak pernah diam mengkritik kita sebelum kita dibawa masuk ke dalam liang lahad, menaiki tangga ke langit dan terpisah dengan mereka.
Bila kita berada ditengah kalangan mereka, ada sahaja perbuatan mereka untuk menjatuhkan kita, membuatkan kita bersedih, menitiskan air mata dan mengusik ketenangan kita.