Bagaimanakah bacaan zikir dan doa sebelum tidur?
Panduan ini akan menerangkan secara lengkap bacaan zikir dan doa yang digalakkan sebelum kita tidur agar kita terlindung dari gangguan syaitan.
Apa yang penting:
Bacaan-bacaan ini telah saya permudahkan dengan transliterasi rumi untuk membantu anda yang kurang pandai membaca teks arab. InsyaaAllah audio akan menyusul.
Mari kita mulakan..
Pengenalan
Sebagai muslim, kita percaya bahawa tidur adalah nikmat dan seperti setiap nikmat lain.
Ia sepatutnya digunakan untuk kita berterima kasih kepadaNya melalui ibadah, dan bukan dengan mengingkariNya – dengan terlebih tidur dan terlepas solat serta mengabaikan tanggungjawab kita.
Bagi seorang muslim juga, tidur merupakan satu peringatan pada kematian.
Allah berfirman dalam al-Quran:
Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).
— Surah Az-Zumar ayat 42
Jadi bayangkan, setiap malam kita tidur, ia ibarat kita mati dan apabila kita bangun, kita dibangkitkan semula.
Peringatan ini seharusnya membangkitkan rasa syukur dalam hati kita, dan mengingatkan kita kepada kehidupan abadi yang menunggu.
Ini menjelaskan mengapa Nabi Muhammad SAW selalu berdoa sebelum tidur.
Baginda menunjukkan rasa syukur dan meminta perlindungan sebelum lena dalam tidur, dalam keadaan yang mungkin digambarkan sebagai kematian sementara.
Marilah kita belajar daripada baginda dan gunakan tidur kita sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Pencipta kita.
Berikut di bawah ini adalah beberapa zikir, wirid dan bacaan doa yang boleh diamalkan sebelum kita tidur:
Bacaan Zikir Sebelum Tidur
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya supaya tidur dalam keadaan suci dari segi pakaian dan badan.
Malah, dianjurkan berwuduk sebelum masuk tidur.
Dalam hadis al-Bara’ Bin A’zib, Rasulullah SAW berkata, “Apabila kamu ingin masuk tidur, maka ambillah wuduk dengan cara berwuduk untuk solat”.
Sehubungan dengan itu, Muaz bin Jabal meriwayatkan Rasulullah SAW menyatakan:
Setiap Muslim yang tidur dengan membaca zikir dan dalam keadaan suci (berwuduk), lalu dia terjaga pada waktu malam, lantas berdoa kepada Allah memohon kebaikan urusan dunia dan akhirat, pasti Allah akan mengurniakan kebaikan itu kepadanya
— Hadis direkodkan oleh Ahmad dan Abu Daud, Sahih al-Jami’ (5754)
Jika sudah selesai berwuduk, maka bacalah wirid-wirid di bawah ini:
Kedua tapak tangan disatukan lalu membaca Surah al-Ikhlas:
Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad.
Maksudnya
Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa, Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat, Ia tiada beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan, Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.
Kemudian membaca Surah Al Falaq:
qul a‘ūżu birabbil-falaq. min syarri mā khalaq. wa min syarri gāsiqin iżā waqab. wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad. wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Maksudnya
Katakanlah (wahai Muhammad), “Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk, Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan, Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk, Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan), Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya.
Seterusnya Membaca an-Nas:
qul a‘ūżu birabbin-nās. malikin-nās. ilāhin-nās. min syarril-waswāsil-khannās. allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. minal jinnati wan-nās
Maksudnya
Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada (Allah) Pemulihara sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, (Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia.
Kemudian dengan kedua-dua tapak tangan mengusap badan yang dapat dijangkau.
Dimulakan dari kepala, wajah dan badan bahagian depan. Dilakukan sebanyak tiga kali.
Kemudian membaca Ayat Kursi:
Allāhu Lā Ilāha Illā Huw, Al-Ḥayyul-Qayyūm, Lā Ta’khużuhū Sinatuw Wa Lā Naum, Lahū Mā Fis-Samāwāti Wa Mā Fil-Arḍ, Man Żallażī Yasyfa‘U ‘Indahū Illā Bi’iżnih, Ya‘Lamu Mā Baina Aidīhim Wa Mā Khalfahum, Wa Lā Yuḥīṭūna Bisyai’im Min ‘Ilmihī Illā Bimā Syā’, Wasi‘A Kursiyyuhus-Samāwāti Wal-Arḍ, Wa Lā Ya’ūduhū Ḥifẓuhumā, Wa Huwal-‘Aliyyul-‘Aẓīm
Maksudnya
Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi, dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya)
Kemudian sambung bacaan dengan bacaan berikut:
Āmanar-Rasūlu Bimā Unzila Ilaihi Mir Rabbihī Wal-Mu’minūn, Kullun Āmana Billāhi Wa Malā’ikatihī Wa Kutubihī Wa Rusulih, Lā Nufarriqu Baina Aḥadim Mir Rusulih, Wa Qālū Sami‘Nā Wa Aṭa‘Nā Gufrānaka Rabbanā Wa Ilaikal-Maṣīr
Maksudnya
Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): “Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain Rasul-rasulnya”. Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali”.
Dan disambung lagi dengan bacaan ini:
Lā Yukallifullāhu Nafsan Illā Wus‘Ahā, Lahā Mā Kasabat Wa ‘Alaihā Maktasabat, Rabbanā Lā Tu’ākhiżnā In Nasīnā Au Akhṭa’nā, Rabbanā Wa Lā Taḥmil ‘Alainā Iṣran Kamā Ḥamaltahū ‘Alallażīna Min Qablinā, Rabbanā Wa Lā Tuḥammilnā Mā Lā Ṭāqata Lanā Bih, Wa‘Fu ‘Annā, Wagfir Lanā, Warḥamnā, Anta Maulānā Fanṣurnā ‘Alal Qaumil-Kāfirīn
Maksudnya
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami, oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Kemudian membaca bacaan berikut:
Bismika Rabbi Wadha’tu Janbi , Wa Bika ‘Arfa’uhu, Fa’in ‘AmsakTa Nafsi FarhamHaa, Wa ‘In ‘ArsalTahaa FahFadhHaa, Bimaa Tahfadhu Bihi ‘Ibaadakas-Saalihiin.
Maksudnya
Dengan menyebut nama-Mu wahai Tuhanku, aku merebahkan tubuhku. Jika Engkau hendak menahan jwaku (mencabut nyawaku) maka kasihanilah, dan jika Engkau biarkan (hidup) maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang soleh.
Disambung dengan bacaan ini:
Allahumma ‘Innaka Khalaqta Nafsi Wa ‘Anta TawafFaaHaa, Laka MamaaTuHaa Wa MahYaaHaa, ‘In ‘AhYayTaHaa FahFadhHaa, Wa ‘In ‘AmatTaHaa FaghFir LaHaa . AllaHumma ‘Inni ‘As’alukal-‘Aafiyah.
Maksudnya
“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah ia. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah ia. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keselamatan.”
Kemudian baca ayat berikut sebanyak 3 kali:
Allahumma Qini ‘Adhabaka Yawma Tab’athu ‘Ibadaka
Maksudnya
Ya Allah, lindungilah aku (dari) azab-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-bamba-Mu.” (Dibaca tiga kali)
Kemudian baca doa berikut:
Bismika Allahumma ‘Amuutu Wa ‘AhYaa.
Maksudnya
Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan hidup.
Kemudian Membaca SubhaaNallah 33 Kali:
SubHaaNallah (33 Kali)
Maksudnya
Maha Suci Allah
Seterusnya membaca Alhamdulillah Sebanyak 33 Kali:
Alhamdulillah (33 Kali)
Maksudnya
Segala pujian hanya bagi Allah
Selepas itu, Membaca Takbir “Allahu Akbar” Sebanyak 33 Kali:
Allahu Akbar (33 Kali)
Maksudnya
Allah Maha Besar
Kemudian membaca doa agar dilunasi hutang
Allahumma Robbas-Samaawaatis Sab’i Wa Robbal ‘Arsyil ‘Azhiim, Robbanaa Wa Robba Kulli Syai-In, Faaliqol Habbi Wan-Nawaa Wa Munzilat-Tawrooti Wal Injiil Wal Furqoon. A’udzu Bika Min Syarri Kulli Syai-In Anta Aakhidzum Binaa-Shiyatih. Allahumma Antal Awwalu Falaysa Qoblaka Syai-Un Wa Antal Aakhiru Falaysa Ba’daka Syai-Un, Wa Antazh Zhoohiru Fa Laysa Fawqoka Syai-Un, Wa Antal Baathinu Falaysa Duunaka Syai-Un, Iqdhi ‘Annad-Dainaa Wa Aghninaa Minal Faqri.
Maksudnya
Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang menguasai Arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang pertama, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir setelah-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang dzahir, di atas-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang batin, di bawah-Mu tidak ada sesuatu, lunasilah hutang kami dan berilah kami kekayaan hingga kami terlepas daripada kefakiran
Kemudian membaca doa ini:
Alhamdulillahil-LaZi At’amana Wa Saqana Wa Kafana Wa Awana, Fakam Mimman Laa Kaafiya Lahu Wa Laa Mu’wiya.
Maksudnya
“Segala puji hanya bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan memberi kami minum, mencukupi kami, memberi kami tempat berteduh. Betapa banyak orang yang tidak memiliki siapa yang mencukupinya dan memberinya tempat berteduh.
Seterusnya membaca ini:
Allahumma ‘Aalima Al-Ghaybi Wa Al-Shahadati, Faatira Al-Samawati Wa Al-Ardi, Rabb Kulli Shay’in Wa Malikih, Ashhadu An La Ilaha Illa Ant, A’udhu Bika Min Sharri Nafsi, Wa Min Sharri Al-Shaytan Wa Shirkih, Wa An Aqtarifa ‘Ala Nafsi Su’an Aw Ajurruhu ila Muslim.
Maksudnya
Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahawa tiada than yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu daripada keiahatan diriku, syaitan dan bala tenteranya, atau aku menjalankan keburukan ke atas diriku atau mendorong orang Islam padanya.
Kemudian dibaca doa ini:
Allahumma Aslamtu Nafsi Ilayka, Wa Fawwadtu Amri Ilayka, Wa Wajjahtu Wajhi Ilayka, Wa Alja’tu Dhahri Ilayka, Raghbatan Wa Rahbatan Ilayka, La Malja’a Wa La Manja Minka Illa Ilayka, Allahumma Amantu Bikitabika Allazi Anzalta, Wa Binabiyyika Allazi Arsalta.
Maksudnya
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku merebahkan belakangku kepada-Mu. Kerana suka (mendapat rahmat-Mu) dan takut pada (seksaan-Mu). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan daripada (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan (melalui malaikat) dan (kebenaran) nabi-Mu yang Engkau utus.
Akhir sekali membaca doa tidur ini:
Doa Tidur
Bismikallohumma Ahya Wa Amuut
Maksudnya
Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati
Doa Bangun Tidur
Setiap hari kita diizinkan Allah untuk hidup kembali setelah beberapa jam dimatikan oleh Allah, atau dengan kata lain, menikmati nikmat tidur yang nyenyak.
Islam telah menganjurkan sunnah yang sangat baik iaitu membaca doa bangun tidur.
Alhamdulillahil-ladzii AhYaaNaa Ba’daMaa Amaa TaNaa Wa ilaihin NuSyuuRu
Maksudnya:
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan”
Penutup
Wirid dan doa sebelum tidur bukanlah sekadar ritual rutin, tetapi ia adalah satu amalan yang penting dan penuh makna dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam kacamata Islam, tidur adalah manifestasi kematian kecil dan kehidupan semula, dan dengan berdoa dan berwirid, kita mengambil kesempatan ini untuk mengingati Allah, menunjukkan rasa syukur, memohon perlindungan, dan mempersiapkan diri untuk perjalanan roh ini.
Ini juga adalah cara bagi kita untuk memperbaharui rasa istiqamah kita kepada agama dan memastikan bahawa setiap aspek kehidupan kita, termasuk tidur ― adalah dijalankan dengan penuh kesedaran dan tujuan.
Dengan cara ini, ia bukan sahaja membantu kita mencapai ketenangan dan ketenteraman, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Allah dan membantu kita hidup dengan lebih bermakna dan bertanggungjawab.
Oleh itu, mari kita usaha untuk menjadikan amalan ini sebagai sebahagian daripada rutin harian kita dan merasai manfaat rohani dan fizikalnya.
Pautan Berguna
Tinggalkan Komen Anda..
Alhamdulillah..terima ustaz atas perkongsian. Sangat bermanfaat untuk kami yang tercari cari..